Rabu, 09 November 2011

Cara Tepat Mencuci Buah dan Sayur

Gerakan untuk lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran segar demi tubuh yang lebih sehat kini gaungnya semakin kencang. Bila Anda berniat untuk menjadikannya bagian dari gaya hidup sehat, awalilah dengan mengetahui cara mencuci sayur dan buah. Ada banyak cara untuk mencuci buah dan sayuran segar, seperti mencucinya di dalam wadah, di bawah air yang mengalir, menggunakan cuka atau lemon, atau pun memakai sabun khusus yang kini banyak tersedia di pasaran.
Menurut analisa yang dilakukan terhadap berbagai metode pencucian buah dan sayur, ternyata merendamnya di dalam air matang dingin memberikan hasil yang tak berbeda dengan memakai sabun khusus. Malah, jika ditambah dengan menyikat, kotoran dan pestisida lebih mudah dihilangkan. Selain itu gunakan wadah terpisah untuk mencuci buah dan sayur. Hindari mencuci bahan makanan langsung di dalam bak cuci piring. Penelitian menunjukkan bak cuci piring mengandung kuman lebih banyak dari kebanyakan kamar mandi.
Setelah dicuci bersih, pastikan Anda menggunakan talenan khusus untuk memotong buah dan sayur yang berbeda dengan talenan untuk memotong daging. Hal ini bisa mengurangi risiko kontaminasi bakteri.
Sumber: kompas.com (3 November 2011)

Menekan Gizi Buruk Melalui Posyandu

Sejak dirintis tahun 1983, hingga saat ini Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) membawa manfaat penting bagi rakyat. Walau sempat "mati suri" di awal tahun 2000, namun kini pemerintah berusaha mengampanyekan posyandu sebagai ujung tombak deteksi dini kesehatan rakyat, khususnya anak-anak.


Di Ibu Kota, revitalisasi Posyandu dilakukan sejak awal tahun 2006. Sejak itu jumlah posyandu yang aktif terus meningkat. Saat ini terdapat 350.000 posyandu, meski yang berfungsi baru sekitar 40 persennya. 

Namun, sejauh ini revitalisasi tampaknya masih menemui kendala menyangkut jumlah tenaga medis yang tersedia, fasilitas dan kualitas kader posyandu. Penelitian yang dilakukan Prof.Ali Khomsan, dari Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Nestle Dancow Batita menemukan 80 persen ibu-ibu menganggap penyuluhan di posyandu lemah, baik dari sisi materi atau kualitas penyuluh.Tri Komala, anggota kelompok kerja IV Tim Penggerak Pusat PKK mengatakan, para kader posyandu kebanyakan adalah para relawan yang bekerja sukarela tanpa bayaran. "Meski sukarela namun para kader ini harus menjalankan beberapa program, mulai dari imunisasi hingga pendidikan anak usia dini. Beban dan tanggung jawabnya besar," katanya dalam kesempatan yang sama. 


Keberadaan posyandu, menurut Ali, merupakan garda terdepan untuk mencegah bayi gizi buruk dan gizi kurang. "Dengan menimbang anak secara teratur, status gizinya akan terpantau. Bila ada yang status gizinya di bawah, gizinya bisa dipulihkan melalui  pemberian makan tambahan. Makin sering anak dibawa ke posyandu, makin besar peluangnya untuk berstatus gizi baik," papar dosen di fakultas ekologi manusia, Departemen Gizi Masyarakat IPB ini. Ia mengatakan, masa tiga tahun pertama kehidupan bayi adalah masa paling penting dalam pertumbuhannya. Sel otak anak sampai usia 3 tahun akan berkembang baik jika mendapat asupan gizi yang baik. Jika anak mengalami gizi buruk di bawah usia 2 tahun, perkembangan kecerdasannya akan terganggu. 


Sebagian besar posyandu juga menempati lokasi seadanya. "Ada yang menggunakan tenda-tenda sederhana, menempati rumah pak lurah atau tempat lain dengan fasilitas terbatas," kata Prof.Ali dalam acara peluncuran program Ayo Ke Posyandu, TAT, di Jakarta (13/12).

Edukasi para kader


Untuk meningkatkan fungsi posyandu, Nestle Dancow Batita melakukan program Ayo Ke Posyandu, Tumbuh, Aktif, Tanggap, (TAT) sejak tahun 2008. Menurut Rully Gumillar, consumer marketing manager Nestle Dancow, sampai saat ini program tersebut telah menjangkau lebih dari 10.000 kader posyandu di lebih dari 2.000 posyandu di 14 provinsi. 


"Kami memberikan edukasi dan pelatihan kepada kader posyandu yang kemudian memberikan penyuluhan dan bantuan kepada para ibu untuk menggunakan 3 tanda TAT guna memantau tumbuh kembang bayinya yang berusia 1-3 tahun," kata Rully. 

Selain penyuluhan mengenai pengetahuan nutrisi dasar, kader posyandu juga diberikan pengetahuan mengenai pentingnya stimulasi batita melalui permainan. "Hasil penelitian kami menemukan kesadaran para ibu untuk memberikan stimulus berupa alat permainan kepada anaknya masih kurang. Sekitar 90 persen responden mengatakan mereka jarang memberi mainan," katanya.

Mayke S.Tedjasaputra, psikolog anak, mengungkapkan, selain asupan gizi yang seimbang, anak juga membutuhkan stimulasi yang tepat. "Permainan dan alat-alat mainan juga penting untuk membuat anak tumbuh aktif dan tanggap," katanya. Interaksi orangtua dengan anak melalui kegiatan bermain, papar Mayke, akan merangsang pola pikir anak dan juga melatih kecerdasan emosi  mereka. "Bermain itu sama pentingnya dengan pendidikan itu sendiri," katanya.

Sumber : kompas.com (15 Desember 2011)

Minggu, 06 November 2011

Mulut Sehat, Mulut Bebas XEROSTOMIA

Definisi
Xerostomia  secara harfiah berasal dari bahasa Yunani, “xeros” yang berarti kering dan “stoma” yang berarti mulut (Abyono 1991) . Keadaan ini bukan merupakan suatu penyakit, melainkan tanda atau gejala dari proses patofisiologi yang terjadi dan disebabkan oleh berbagai macam faktor, semisal gangguan pada sistem syaraf, medikasi, gangguan kelenjar ludah, terapi radiasi terutama pada leher dan kepala. Pada kondisi normal, produksi saliva adalah 500-1500 ml/hari dan rata-rata saliva yang ada di rongga mulut adalah 1 ml. Seseorang dikatakan menderita xerostomia jika produksi salivanya kurang dari setengah standar normal produksi saliva (Abyono 1991). 
Xerostomia dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang bersifat reversibel dan ireversibel. Reversibel yaitu kekeringan mulut masih dalam taraf rendah dan bersifat sementara. Ini biasanya terjadi pada pasien yang menderita gangguan emosi, gangguan keseimbangan cairan elektrolit, bernafas menggunakan mulut dalam jangka waktu cukup lama, merokok, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Sedangkan ireversibel yaitu kekeringan mulut berada pada taraf permanen yang bisa disebabkan oleh pasien yang menderita sindroma Sjogren, sarkoidosis, setelah terapi radiasi, obstruksi kelenjar saliva, dan kerusakan syaraf autonom (Pudjirochany 2001).

Xerostomia

Patofisiologi
Penyakit yang menyerang kelenjar saliva dapat berakibat pada berkurangnya saliva, yang akan menimbulkan berbagai gejala dalam mulut seperti terjadinya infeksi yang disebabkan oleh bakteri sialanenitis bakterial. Kelenjar-kelenjar ludah tersebut terletak di bawah lidah, daerah otot pipi dan di daerah dekat langit-langit. Sekitar 99,5% air ludah terdiri dari air dan sisanya terdiri atas zat-zat seperti kalsium, fosfor, natrium, dan magnesium. Di samping itu juga terdapat mucin, enzima-enzima seperti enzima amylase (Kielbassa et al., 2006).
Keluhan mulut kering sering ditemukan pada usia lanjut. Keadaan ini disebabkan oleh adanya perubahan atropi pada kelenjar saliva sesuai dengan pertambahan umur yang akan menurunkan produksi saliva. Mulut kering disebabkan karena pernafasan melalui mulut yang terus menerus, tetapi juga oleh gangguan fungsi kelenjar ludah mayor. Perasaan mulut kering terjadi bila kecepatan resorpsi air oleh mukosa mulut bersama-sama dengan penguapan air mukosa mulut lebih besar daripada kecepatan sekresi ludah. Normal diproduksi 500-600 ml ludah tiap hari. Bila sekresi ludah besarnya 20-90 ml/hari maka ini disebut hiposialia. Pada sekresi ludah kurang dari 0,06 ml/menit (=3 ml/jam) akan timbul keluhan mulut kering. Bila produksi kurang dari 20 ml/hari dan berlangsung dalam waktu lama, maka keadaan ini disebut xerostomia. Adapun xerostomia yang disebabkan oleh pelaksanaan terapi radiasi cenderung lebih permanen dibandingkan penyebab lainnya (Kielbassa et al., 2006). Terapi radiasi, semisal kemoterapi, terutama di daerah leher dan kepala, dapat menyebabkan perubahan kualitas maupun kuantitas saliva di dalam rongga mulut ( Mahan & Escott-Stump ).
Penyebab umum xerostomia
Gejala


Gejala umum xerostomia adalah saliva kental dan berbusa, bibir kering dan pecah, rasa terbakar, yang cenderung menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan dalam menelan (disfagia), kadangkala rasa sakit dalam mulut, dan juga gangguan fungsi pengecapan. Disfagia akan sangat dirasakan bagi penderita yang benar-benar kekurangan saliva. Ini menyebabkan seluruh aspek yang berhubungan dengan proses makan mengalami kesulitan, mulai dari mengunyah hingga menelan. Adanya xerostomia ini juga menyebabkan peningkatan resiko karies gigi dan beberapa iritasi juga infeksi lainnya pada penderitanya ( Mahan & Escott-Stump ).

Penatalaksanaan
Jika xerostomia disebabkan oleh pengaruh pemberian obat tertentu, semisal antidepressants dan antihistamines, dianjurkan untuk segera berkonsultasi ke dokter untuk menghentikan ataupun mengganti jenis obat yang dikonsumsi. penderita. Waktu pemakaian obat dapat dirubah untuk menyesuaikannya dengan waktu makan, sehingga memungkinkan stimulasi saliva melalui proses makan untuk menghalangi efek kekeringan. Penggunaan obat saat tidur harus dihindari, dikarenakan sekresi saliva terletak di level terendah saat tidur (Binnie & Wright 1986). Pada pengobatan, biasanya penderita akan diberikan beberapa obat penstimulasi saliva bila menderita xerostomia ireversibel, semisal obat cemiveline, anethole trithione, dan yohimbine.

Anjuran Gizi
Dilihat dari aspek gizi, perubahan pemasukan cairan pada penderita xerostomia harus lebih diperhatikan, terutama jika penderita tidak cukup minum. Disarankan penderita minum air mineral yang cukup sepanjang hari dan susu sewaktu makan. Air akan membantu membersihkan dan membasahi mukosa, walaupun air tidak bisa menggantikan fungsi saliva. Sedangkan susu akan membantu penderita saat menelan bolus makanan. Jika penderita kesulitan menelan, untuk sementara konsumsi makanan dengan konsistensi lunak atau cincang  agar kebutuhan gizi penderita tetap terpenuhi. Jenis makanan bisa disesuaikan dengan kemampuan pasien, mudah dicerna, rendah serat, dan tidak mengandung bumbu yang tajam dan merangsang (Almatsier 2004). Hindari konsumsi alkohol (termasuk mouthwash yang mengandung alkohol), karena cenderung menimbulkan dehidrasi (Nasution 2007). Penting juga untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan senantiasa menggosok gigi minimal dua kali sehari secara teratur dan konsumsi buah dan sayur. Ada beberapa jenis bahan makanan bisa dijadikan alternatif untuk merangsang produksi saliva, misalnya saja pilocarpine dan makanan/minuman bercita rasa jeruk, dan juga permen tanpa gula yang bisa membantu mengurangi kesulitan saat makan ( Mahan & Escott-Stump 2004). 
Hindari merokok


Perbanyak konsumsi air putih
Perbanyak konsumsi sayur dan buah


Rutin membersihkan gigi dan mulut

Daftar Pustaka
Abidin. 2008. Kesehatan gigi dan mulut. http://abidinblog.blogspot.com/2008/12/kesehatan-gigi-dan-mulut.html. [9 September 2011].
Abyono R. Ludah dan Kelenjar Ludah Artinya Bagi Kesehatan Gigi. Yogyakarta : Gajah Mada Universitiy Press.
Almatsier S. 2002. Penuntun Diet edisi baru. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Binnie WH dan Wright JM. Oral mucosal disease in the elderly. In Cohen Bertram, Thomson Hamish, eds. 1986. Dental care for the elderly. 1st ed. London: William Heinemann Medical Books Ltd 72-8.

Hartono A. 2004. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta : EGC.

Kielbassa et al. 2006. Radiation-related damage to dentition, Lancet Owol 7:326.

Mahan L. K. and   Escott-Stump S. 2004. Krause’s Food, Nutrition, and Diet Therapy.

Nasution H. 2007. Penegakan diagnosis dan penatalaksanaan pembuatan gigi tiruan penuh pada pasien edentulus penderita xerostomia [skripsi]. Medan: Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara.

Pudjirochany E.  2001. Penanganan Penderita Xerostomia yang Memakai Gigi Tiruan Lengkap. Majalah Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, hal 386-388.

Rabu, 02 November 2011

welcome :)

welcome in my blog guys. this is my first blog loooh *ga penting! hahaha, disaat orang-orang udah biasa bikin blog, gue malah excited sendiri pas bikinnya hehehe. Anyway, blog ini nantinya bukan cuma diisi sama artikel atau konsultasi  gizi dan kesehatan doang kok, tapi insya Allah akan ada info event-event di GM dan info lainnya yang pastinya penting untuk diperhatiin. Bingung mau nulis apalagi, pokoknya tunggu post saya selanjutnya yaaaaaa, makasiiiih :D